Soal
Latihan!
1. Apa yang dimaksud
dengan konsumsi? Bagaimana rumus/persamaannya?
Jenis
pengeluaran apa yang bukan termasuk pengeluaran konsumsi rumah tangga?
Faktor-faktor
apa yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga?
2.
Apa yang dimaksud dengan investasi?
Faktor-faktor
apa yang mempengaruhi besar kecilnya investasi?
3.
Apa yang dimaksud dengan pengeluaran pemerintah (Goverment Expenditure)?
Apa
saja yang termasuk dalam pengeluaran pemerintah?
4. Apa yang dimaksud
multplier (angka pengganda)?
Ada
berapa jenis angka pengganda?
5.
Apa yang dimaksud dengan ekuilibrium/keseimbangan?
6.
Apakah inflasi itu? Apa penyebabnya?
7.
Apa yang dimaksud dengan pengangguran? Apa saja jenisnya?
Jawaban
:
1. Dalam ilmu
ekonomi, para ahli mendefinisikan konsumsi dengan berbagai sudut pandang. Namun
pada pokoknya sama, konsumsi adalah kegiatan yang ditujukan untuk
menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang atau jasa yang dilakukan
sekaligus atau bertahap untuk memenuhi kebutuhan.
Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Sedangkan, tindakan manusia yang selalu menggunakan barang dan jasa untuk konsumsi disebut perbuatan konsumtif.
Orang yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Sedangkan, tindakan manusia yang selalu menggunakan barang dan jasa untuk konsumsi disebut perbuatan konsumtif.
untuk
mengetahui perubahan tingkat konsumsi, maka dapat digunakan rumus
MPC = ∆C / ∆Y dan APC = C / Y
dan untuk mengetahui perubahan tingkat konsumsi, maka dapat digunakan rumus MPC = ∆S / ∆Y dan APC = S / Y
MPC = ∆C / ∆Y dan APC = C / Y
dan untuk mengetahui perubahan tingkat konsumsi, maka dapat digunakan rumus MPC = ∆S / ∆Y dan APC = S / Y
dimana
:
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional = 0
b = kecondongan konsumsi marginal (MPC)
C = tingkat konsumsi
S = tingkat tabungan
Y = tingkat pendapatan nasional.
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional = 0
b = kecondongan konsumsi marginal (MPC)
C = tingkat konsumsi
S = tingkat tabungan
Y = tingkat pendapatan nasional.
Yang bukan termasuk
jenis konsumsi rumah tangga adalah perusahaan untuk membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang langsung dapat dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
Banyak faktor yang mempengaruhi besarnya
pengeluaran konsumsi rumah tangga. Faktor-faktor tersebut dapat dikasifikasikan
menjadi tiga besar :
a.
faktor-faktor ekonomi
b. faktor-faktor Demografi (kependudukan)
c. faktor-faktor Non-Ekonomi
b. faktor-faktor Demografi (kependudukan)
c. faktor-faktor Non-Ekonomi
2.
Berdasarkan
teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga produksi) dari
kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk
produksi yang akan datang (barang produksi). Untuk lebih jelasnya, investasi
juga adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M).
Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential
(seperti pabrik, mesin, dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi
adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I=
(Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih
besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk
investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan
meminjam uang.
Ada beberapa hal yang memengaruhi investasi,
yaitu suku bunga, PDRB, utilitas, birokrasi, kualitas SDM, regulasi, stabilitas
politik dan keamanan serta faktor sosial budaya. Hal ini menimbulkan implikasi
kebijakan, yaitu penurunan suku bunga, kebijakan fiskal, perbaikan sarana dan
prasarana, perbaikan birokrasi pemerintahan, peningkatan kualitas sumber daya
manusia, pelonggaran regulasi, kebijakan untuk menciptakan stabilitas politik
dan keamanan, penguatan budaya lokal.
3. Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu
unsure permintaan agregat. Konsep perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran menyatakan bahwa Y = C + I + G + X-M.Formula ini dikenal
sebagai identitas pendapatan nasional (dalam arti luas), sekaligus mencerminkan
penawaran agregat. Sedangkan variable-variabel di ruas kanan disebut permintaan
agregat. Variable G melambangkan pengeluaran pemerintah
(Government Expenditures).
Klasifikasi pengeluaran negara
·
Routine Actual and Development Expenditure.
Pengeluaran/belanja rutin dan
pengeluaran/ belanja pembangunan. Pengeluaran rutin adalah pengeluaran
untuk pemeliharaan dan penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari, yang meliputi
belanja pegawai (gaji, upah, tunjangan). Barang-barang untuk keperluan
penyelenggaraan kegiatan pemerintah sehari-hari, belanja
pemerliharaan\fasilitas umum milik negara, belanja transport bagi keperluan
kegiatan pemerintah seperti kendaraan, tiket, bensin dll. Pengeluaran
pembangunan adalah pengeluaran untuk pembangunan fisik dan non fisik.
·
Current
Expenditure and Capital Expenditure. Current expenditure hampir sama dengan
belanja rutin yaitu anggaran untuk penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari
termasuk belanja pegawai, sedangkan Capital Expenditure yaitu rencana biaya
untuk pembelian kapital tetap, seperti pembangunan gedung.
·
Obligatory
and Optional Expenditure. Obligatory expenditure adalah pengeluaran wajib dan
harus sifatnya untuk dilakukan agar efektifitas pelaksanaan pemerintahan dapat
terlaksana dengan sebaik-baiknya, termasuk belanja rutin sedangkan Optional
expenditure adalah pengeluaran apabila keadaan memerlukan dapat tidak
dilaksanakan (variable expenditure)
·
Real
and Transfer Expenditure. Real expenditure adalah pengeluaran untuk membeli
barang-barang dan jasa sedangkan transfer expenditure adalah pengeluaran yang
tidak ada kaitannya dengan mendapatkan barang dan jasa.
·
Consolidated
and Unconsolidated Expenditure. Consolidated expenditure diartikan sebagai pengeluaran
yang sudah terkonsolidasi atau tidak perlu diteliti secara mendalam lagi
sehingga tidak perlu persetujuan DPR terlebih dahulu, sedangkan unconsolidated
expenditure adalah pengeluaran yang harus mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari DPR, misalnya peningkatan anggaran.
·
Liquidated
and Cash Expenditure. Liquidated expenditure adalah pengeluaran sebagaimana
yang sudah diajukan dan disetujui DPR, sedangkan Cash expenditure yaitu
pengeluran yang sungguh-sungguh dilaksanakan berupa pembayaran konkrit.
4. Multiplier
atau angka pengganda adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan
variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut mempunyai angka
yang tinggi, maka perubahan yang terjadi pada variabel tersebut akan mempengaruhi
terhadap tingkat pendapatan nasional juga besar dan sebalikanya.
Macam – Macam Multiplier
1. Multiplier Konsumsi
2. Multiplier Investasi
3. Multiplier Pengeluaran Pemerintah
4.Multiplier anggaran seimbang
5. Multiplier Transfer
6. Multiplier Pajak
5. ekuilibrium
adalah suatu kumpulan variabel-variabel terpilih yang saling berhubungan dan
disesuaikan satu dengan yang lainnya dengan cara sedemikian rupa, sehingga
tidak ada kecenderungan yang melekat (inherent) dalam model tersebut untuk
berubah.
6. Inflasi adalah
suatu gejala-gejala kenaikan harga barang-barang yang sifatnya itu umum dan
terus-menerus. Dapat disebut inflasi jika ada tiga faktor yaitu :
1. Kenaikan harga
2. Bersifat umum
3. Berlansung terus-menerus.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu
tarikan permintaan atau desakan biaya produksi.
Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull
inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga
terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang
dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi.
Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga
faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan
dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi
full employment.
Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push
inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga
mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik.
7. Pengangguran atau
tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Jenis-jenis pengangguran :
·
Pengangguran
musiman, merupakan pengangguran yang timbul karena pergantian musim. Misalnya
setelah masa tanam petani akan menganggur menunggu musim panen.
·
Pengangguran
standart, merupakan pengangguran yang terjadi karena adanya perubahan dalam
bidang perekonomian. Misalnya perubahan struktur agraris menjadi industri, jika
pekerja tidak mampunyai ketrampilan tertentu maka tidak akan bisa beralih ke
bidang industri dan akan menjadi tenaga lebih dibidang agraris.
·
Pengangguran
friksional, merupakan pengangguran yang terjadi karena adanya siklus kehidupan
manusia sehingga menimbulkan keinginan untuk pindah tempat atau pindah
pekerjaan.
·
Pengangguran
voluntary, merupakan pengangguran yang terjadi karena adanya orang dengan
penghasilan bunga deposito.
·
Pengangguran
deflasioner, merupakan pengangguran yang terjadi karena jumlah pekerja lebih
banyak dari lowongan perkerjaan yang ada.
·
Pengangguran
teknologi, merupakan pengangguran yang timbul karena adanya kemajuan teknologi.
Misalnya pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.