marquee

I'm studied Information System at Gunadarma University 2011. This Is My Blog, My story, and My Task. I can share anything, in my blog :D

Thursday, May 24, 2012

Manusia dan Harapan


Manusia dan harapan
  • Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

    Harapan hampir mirip dengan cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.

Sebab Manusia mempunyai Harapan
Ada 2 hal yang menyebabkan seseorang memiliki harapan, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.

2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Manusia dan Kegelisahan


Selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik intensitasnya sering ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang membutuhkan tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di dalamnya. kegelisahan sendiri berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,tidak senang tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. sedangkan kita dapat mengetahui tanda tanda bahwa seseorang mengalami ketegang adalah dari tingkah lakunya. tingkah laku yang bagaimana? umumnya seorang yang sedang tegang melakukan hal- hal yang tidak biasa dia lakukan seperti berjalan mondar-mandir, duduk termenung sambil memegang kepalanya dan berbagai hal lain yang mungkin dapat membingungkan orang yang melihatnya.

"Sigmon Freud"seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kcemasan neoritik dan kecemasan moril

A) kecemasan tentang kenyataan ( objektif )
kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya. sebagai contohnya, ketika seorang wanita mengalami kejadian penjambretan ketika ia sedang berjalan di suatu wilayah tertentu. ketika wanita tersebut diajak kembali ke tempat tersebut ia akan menjadi gelisah karena takut hal tersebut akan terulang lagi padanya.

B) Kecemasan Neoritis
kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan. sebagai contohnya ayah dinar akan dipindahkan ke kota lain dan mereka sekeluarga harus pindah ke kota tersebut. kecemasan neoritis dinarpun memuncak ketika ayahnya membicarakan hal tersebut kepadanya. dinar membayangkan bahwa hidupnya di daerah tersebut akan tidak sebahagia di tempat yang ia tinggali sekarang karena kota baru tempat dimana ayahnya akan dipindahkan tersebut terletak di suatu daerah yang terpencil yang jauh dari tempat hiburan, dimana dinar sudah terbiasa untuk tinggal di kota besar yang banyak tempat hiburannya. hal tersebut merupakan sebuah contoh dari kecemasan Noritis.

C) kecemasan moril
kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki berbagai macam emosi seperti: iri, benci, dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta.
rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain.
sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut,cemas,gelisah dan putus asa.

PENYEBAB KEGELISAHAN
Apabila di kaji, sebab sebab orang gelisah adalah

Manusia dan Tanggung Jawab


                Tanggung jawab adalah suatu sifat terpuji yang sangat baik dan merupakan suatu yang mendasar dalam diri manusia, tanggung jawab akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa lepas dari sifat tanggung jawab.
                Pada dasarnya sifat tanggung jawab ada disetiap manusia, tinggal bagaimana manusia itu dapat mengeksplorasikan sifat tersebut. Ini yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab setiap manusia berbeda.
                Manusia dan tanggung jawab memiliki hubungan yang sangat erat, karena tanggung jawab adalah suatu sifat mendasar dari manusia.
Macam-macam dari tanggung jawab adalah seperti berikut:
-          Tanggung jawab kepada Allah SWT (agama)
-          Tanggung jawab kepada diri sendiri
-          Tanggung jawab kepada keluarga
-          Tanggung jawab kepada sosial masyarakat
-          Tanggung jawab terhadap kelompok
-          Tanggung jawab kepada bangsa dan negara (pancasila)
-          Tanggung jawan kepada profesi
Tanggung jawab pada dasarnya wajib kita laksanakan sebagai

Manusia dan Harapan (Tulisan)


Dalam kesempatan ini saya akan membahas tentang penulisan manusia dan harapan, saya mencoba mengutip opini dari bachtiar Hassan miraza tentang harapan, Indonesia 5 tahun ke depan, saya mengutip ini karena saya setuju sekali dengan opini beliau. Mari kita lihat.


BACHTIAR HASSAN MIRAZA
Indonesia 5 tahun ke depan harus lebih baik dari sekarang. Harus mampu memecahkan permasalahan saat ini menuju pada kehidupan yang lebih baik. Inilah harapan yang digantungkan pada pemerintah yang akan terbentuk beberapa saat lagi.

Rakyat menanti terwujudnya harapan ini. Semoga pemerintah dapat menggapainya. Banyak permasalahan yang dihadapi namun tersimpul dalam satu permasalahan yaitu masalah kebodohan dan kemiskinan. Sebagian besar bangsa ini tergolong kelompok bangsa yang bodoh dalam pengertian luas. Tidak sekadar pendidikan formal saja.

Dengan kebodohan tidak ada yang dapat dijadikan stimulus dalam menggerakan ekonomi. Akibat dari kebodohan dan kemiskinan, semua fungsi bekerja dengan sifat ketradisionalannya, efisiensi pun rendah sehingga bangsa ini tetap saja miskin. Oleh sebab itu, untuk masa mendatang, kebodohan dan kemiskinan harus diatasi bagi mendorong kesejahteraan.

Dengan kebodohan, kemiskinan dan ketradisionalannya maka bangsa ini tidak mampu memanfaatkan potensi ekonomi yang dimiliki secara optimal sehingga banyak potensi ekonomi yang terbiarkan terbengkalai. Dengan kondisi seperti itu, bangsa ini selalu mengambil jalan pintas agar potensi dapat dikerjakan/dimanfaatkan oleh pihak lain, yang memiliki kemampuan lebih.

Jalan pintas seperti ini tidak baik untuk Indonesia masa depan. Tidak muncul rasa tanggung jawab untuk mempertahankan potensi itu menjadi milik anak bangsa secara utuh. Sebagian potensi telah berada di tangan investor asing. Upaya mencoba dan percaya diri hampir tidak ada sehingga perekonomian menjadi tidak bergerak.

Manusia dan Kegelisahan (Tulisan)


7 Cara Menghilangkan Kegelisahan
Pernahkan Anda bertanya kepada diri Anda “apakah saya akan berhsil?, mungkinkah ini akan saya dapatkan?, ini seperti mustahil saya lakukan?” dan banyak pertanyaan sejenisnya di benak Anda itu tanda-tanda kegelisahan.
Banyak orang yang mempunyai segudang peluang untuk maju dan berhsil, ketika mengejar peluang itu banyak orang yang terjatuh karena seribu pertanyaan yang muncul membuat semangat yang sedang membara menciut seketika itulah akibat kegelisahan.
Disini saya akan barbagi pengetahuan dengan Anda tentang bagaimana cara menghadapi kegelisahan.

Anda Adalah Putra Hari Ini
Kegagalan kemarin sangat berpengaruh terhadap keberhasilah hari esok dan itu tergantung bagaimana Anda memikirkannya hari ini. Ya, itu kenyataan yang tak bisa dielak lagi, jika Anda memikirkan kegagalan kemarin maka esok juga akan gagal itu salah besar. Semua yang terjadi pada masa lalu dapat Anda jadikan sebagai pelajaran, hikmah, dan pengalaman untuk maraih hari esok yang lebih baik.

Lihatlah Kenyataan
Jika Anda ingin benar-benar ingin mengusir kegelisahan, maka hendaklah Anda mempunyai keputusan ketika menghadapi masalah apapun. Ketika Anda membuat keputusan banyak pemikiran yang menghantui muncul, padahal itu hanyalah hal yang tak pasti. Lihatlah kenyataan yang sebenarnya karena 90% ketakutan yang Anda bayangkan tidak terjadi.

Berhati-Hatilah Dengan Waktu Luang
Nabi kita, Rasulullah bersabda “Dua nikmat yang menipu kebanyakan manusia, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang”. Jika Anda merasa gelisah, sedih atau merasa kehilangan maka hendaklah anda menyibukkan diri Anda dengan pekerjaan-pekerjaan yang bermanfaat. karena pada saat ada suatu masalah, Anda berdiam diri dirumah maka pikiran-pikiran akan muncul tantang masalah tersebut. Jadi manfaatkanlah waktu tersebut dengan hal-hal yang berguna untuk Anda.

Manusia dan Tanggung Jawab (Tulisan)


Tanggung Jawab? Coba saya akan bahas tanggung jawab istri terhadap suaminya yang ternyata menjadi seorang isteri yg shalehah tidak segampang yg dipikirkan

Berikut adalah 40 Tanggung Jawab Istri Terhadap Suaminya:
  1. Menghayati Fungsu Istri Terhadap Suami --> Istri harus selalu menjadi penyejuk, penyedap, pesona dan pemberi semangat hidup bagi suaminya, laksana perhiasan.
  2. Menjadi Wakil Suami dalam Keluarga --> Istri harus mengelola, menjaga dan bertanggung jawab terhadap kehormatan, harta dan segala urusan rumah tangga, ketika suami tidak sedang di rumah.
  3. Mentaati Perintah Suami dalam Kebenaran --> Seorang istri hanya boleh mentaati perintah suami, selama perintahnya itu benar menurut syariat Islam.
  4. Meringankan Beban Mahar Suami --> "wanita yang paling baik adalah wanita yang maharnya paling sdikit." (HR. Thabarani).
  5. Melayani Kebutuhan Seksual Suami --> Setiap istri wajib melayani kebutuhan seksual suaminya dan tidak boleh menolak atau menundanya, kecuali karena alasan yang dibenarkan oleh syariat Islam (sedang haid, nifas, puasa wajib, haji dan umrah sebelum tahallul)
  6. Meringankan Beban Belanja Suami --> Istri tidak boleh memaksa suami untuk memberinya belanja lebih dari kemampuan finansial suaminya.
  7. Memelihara dan Mengasuh Anak Suami --> Baik itu anak kandung atau anak tiri
  8. Membantu Kehidupan Agama Suami --> Istri adalah orang yang paling bertanggung jawab meluruskan perilaku suami yang tidak sejalan dengan syariat Islam
  9. Membantu Jihad Suami --> Istri harus rela melepaskan suaminya pergi menuju Jihad Fisabilillah.
  10. Berdandan Untuk Menggairahkan Suami --> Istri yang membiarkan

Manusia dan Pandangan Hidup (Tulisan)


Manusia dan pandangan hidup, saya akan mecoba menjelaskan bahwa TUJUAN, CITA-CITA, HARAPAN DAN PANDANGAN HIDUP ADALAH PRIORITAS
Manusia adalah makhluk yang diciptakan paling sempurna, dengan kemampuan akal pikiran, perasaan, serta pemikiran sehingga manusia dapat menentukan jalan hidupnya, apa yang harus mereka perbuat, harus mereka tinggalkan, ataupun apa yang menjadi hak serta kewajiban mereka. Dalam hidupnya, manusia terus berjuang untuk mencapai dan meraih suatu yang diharapkannya, karena manusia berusaha untuk mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan, yaitu kesejahteraan, kemakmuran, dan kedamaian dalam hidupnya. Terkadang manusia mendapatkan apa yang tidak sesuai dengan harapannya, hal tersebut dapat saja dikarenakan mereka tidak memiliki tujuan awal dari hidupnya, akan bagaimana, akan menjadi apa, dan akan seperti apa kehidupan mereka kedepannya.
Suatu tujuan hidup, ataupun pandangan hidup sangat penting dalam kehidupan seorang manusia. Tujuan, adalah tolak ukur dari sebuah takaran yang dapat diraih dengan sebuah usaha. Tolak ukur yang dijadikan patokan, sejauh mana orang harus berusaha untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuannya. Begitu pula dengan cita-cita tau pandangan hidup. Didasarkan pada adanya harapan serta keinginan untuk melakukan suatu perubahan, untuk melakukan sebuah gerakan untuk meraih apa yang diinginkan, terutama untuk kehidupannya kelak.
Manusia pasti melakukan pengharapan, manusia pasti memiliki cita-cita dan utjuan. Manusia yang tidak memiliki cita-cita adalah manusia yang hanya bergantung pada apa yang ada, manusia yang hanya dapat menunggu nasib menjawab kehidupannya. Hal tersebut sangatlah salah. Pada kenyataannya, tujuan, dan cita-cita dalam hidup adalah sebuah motivasi, sebuah dorongan bagi seseorang untuk dapat maju dan berkembang agar dirinya dapat menjadi pribadi yang lebih baik sebelumnya. Tidak ada manusia yang selalu bergantung pada nasib, selalu bergantung pada takdir atau keberuntungan. Allah pasti akan merubah kehidupan seseorang (suatu kaum) jika orang (kaum) tersebut mau merubahnya dirinya sendiri. Tidak ada yang tidak mungkin, jadikanlah sebuah cita-cita sebagai motivasi untuk maju.

Manusia dan Keadilan (Tulisan)


Disini saya akan mencoba membahas tentang ironi keadilan indonesia
World Day of Justice dan Ironi Keadilan Indonesia
Hari Keadilan Sedunia dan Ironi Keadilan Indonesia
Mugiyanto

"In the prospect of an international criminal court lies the promise of universal justice. That is the simple and soaring hope of this vision. We are close to its realization. We will do our part to see it through till the end. We ask you . . . to do yours in our struggle to ensure that no ruler, no State, no junta and no army anywhere can abuse human rights with impunity."
-- Kofi Annan, Sekjen PBB


Oleh masyarakat hak-hak asasi manusia, tanggal 17 Juli dicanangkan sebagai Hari Keadilan Sedunia (World Day of Justice). Pencanangan ini ditandai dengan disepakatinya sebuah Statuta untuk Mahkamah Pidana Internasional (Statute for an International Criminal Court) oleh 160 negara dalam sebuah Konferensi Diplomatik Internasional di Roma, Italia pada tanggal 17 Juli 1998.

Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court - ICC) adalah sebuah pengadilan internasional yang bersifat permanen untuk mengadili individu-individu yang diangap bertanggung jawab atas kejahatan-kejahatan yang dianggap paling serius bagi masyarakat global, yaitu genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Namun demikian, baru terhitung sejak 1 Juli 2002, Mahkamah Pidana Internasional berlaku aktif, setelah lebih dari 60 negara melakukan ratifikasi. Sayangnya, Indonesia belum merupakan negara yang meratifikasi Statuta Roma tersebut (sampai hari ini sudah ada 99 negara yang meratifikasi Mahkamah Pidana Internasional), walaupun pemerintah Indonesia terlibat aktif pada Konferensi Diplomatik yang menelurkan Mahkamah Pidana Internasional tersebut. Dalam Rencana Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia (Ranham) 2004 – 2009, disebutkan Indonesia akan meratifikasi Mahkamah Pidana Internasional pada tahun 2009. Itupun masih perlu penegasan pemerintah mengingat rencana ratifikasi tersebut tidak dimasukkan dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas)

* * *

Bila di tataran global kita melihat adanya semangat masyarakat dunia untuk menegakkan keadilan dan melawan impunitas, di Indonesia kita melihat kenyataan yang sebaliknya. Bebasnya seluruh terdakwa atas pelanggaran HAM pada kasus Timor Timur 1999, kecuali pimpinan milisi pro integrasi Eurico Guterres, oleh Pengadilan HAM Ad Hoc merupakan contoh yang masih segar di ingatan masyarakat. Oleh Komisi Ahli (Commission of Experts) bentukan Sekjen PBB Kofi Annan, proses pengadilan kasus Timor Timur di Jakarta itu dinyatakan gagal untuk menunjukkan komitmen Indonesia untuk mengadili para pelaku kejahatan internasional. Pengadilan di Jakarta ini dianggap nyata-nyata tidak memadai (manifestly inadequate) dan menunjukkan kurangnya respek atau kurang sesuai dengan standar internasional yang relevan (scant respect for or conformity to relevant international standards). Kerja dari penuntut dinyatakan tidak memadai, tuntutan tidak konsisten, dan impunitas tidak terbendung.

Selanjutnya pada Pengadilan HAM Ad Hoc untuk kasus Tanjung Priok 1984, hanya dua terdakwa dinyatakan terbukti bersalah dan divonis, yaitu Rudolf Butarbutar (Dandim Jakarta Utara) dan Sutrisno Mascung (Komandan Regu III Yon Arhanudse-06). Akan tetapi, ketika mengajukan banding di pengadilan tinggi, mereka berdua ini dibebaskan setelah dinyatakan tidak terbukti bersalah. Baru setelah didesak oleh keluarga korban dan masyarakat, akhirnya pihak Kejaksaan Agung mengatakan akan mengajukan kasasi atas putusan pengadilan tinggi. Akan tetapi putusan pengadilan itu telah secara nyata memberi kekebalan hukum pada pelaku pelanggaran HAM yang menimbulkan ratusan orang meninggal dan hilang tersebut.

Kedua Pengadilan HAM Ad Hoc, baik itu atas kasus Timor Timur 1999 dan Tanjung Priok 1984 telah menunjukkan adanya anomali, dimana kasus besar yang secara vulgar nyata-nyata terjadi dan menimbulkan jatuhnya korban yang tidak sedikit, oleh Pengadilan HAM Ad Hoc diputuskan tidak ada yang bertanggung jawab, bahkan tidak ada pelakunya. Dari sinilah muncul pertanyaan awam, lalu siapa yang membumihanguskan Timor Timur, menembaki masyarakat sipil? Lalu siapa yang melakukan penembakan membabi buta di malam hari tanggal 12 September 1984? Dan siapa pula yang menyeret, menyekap dan menyiksa orang-orang di Rumah Tahanan Militer (RTM) di Guntur, Jakarta waktu itu?

* * *

Manusia dan Penderitaan (Tulisan)


“Pamer Penderitaan”
By Julianto Simanjuntak
Penyair ternama abad pertama menulis, “Bersukacitalah dengan yang bersukacita, dan menangislah dengan mereka yang menangis.” Pernyataan  ini mengajak  kita berempati terhadap sesama, mereka yang berada di dekat kita. Menghargai sahabat atau  kerabat saat  mereka  senang ataupun  susah.
Agar kita pulih dan bertumbuh dalam kebahagiaan, penting menunjukkan emosi kita secara terbuka. Baik itu karena peristiwa yang menyenangkan atau sebaliknya. Baik  keberhasilan maupun kegagalan.
Meski demikian, saat menunjukkan kebahagiaan atau kesulitan, hendaknya disampaikan secara proporsional dan kontekstual. Artinya, kebahagiaan dan kedukaan kita  tidak untuk  ”dipamerkan”. Tidaklah bijak bila pengalaman tersebut  disampaikan secara berlebihan apalagi hanya untuk sekedar menarik simpati. Sangat penting orang tahu proses dan konteksnya, bukan hanya hasil.
“Pamer Penderitaan”
Sengaja sub judul di atas  diberi tanda kutip (”) untuk menegaskan ini hanya berupa kasus, dan tidak ada maksud menggeneralisasikan.
Penulis ingin memberikan contoh individu  yang suka “pamer” alias “narsis” dengan penderitaan hidupnya. Orang ini cenderung membesar-besarkan kesulitan hidupnya untuk tujuan tertentu, agar mendapat simpati, atau sekedar mendapatkan maaf dari seseorang,  hingga bantuan finansial.
Adalah sangat baik jika kita menceritakan secara khusus (private) kepada orang yang pantas mendengarkannya, apakah itu konselor, ulama atau sahabat yang Anda percayai. Apalagi jika masalah tersebut melibatkan orang lain. Jangan sampai hanya untuk mendapatkan simpati,  kita menjelekkan dan mempermalukan kerabat dekat kita di depan orang banyak yang tidak mengenal (konteks) keluarga kita dengan baik.
Di bawah saya berikan tiga contoh:

Manusia dan Keindahan (Tulisan)


Kata keindahan berasal dan kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, wama, dan sebaginya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Anda tahu jika ikita membahas keindahan tidak aka nada habisnya, oleh karena itu saya disini saya akan mecoba sedikit membagi sebuah artikel tentang keindahan Indonesia,
            Indonesia adalah salah satu negara tujuan pariwisata di Asia Tenggara. Indonesia terletak di garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudera Pasifik dan Samudra Hindia karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara).
Indonesia terdiri dari 17.508 pulau, adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan presiden yang dipilih langsung.
Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara.

Salah satu pulau di timor leste

Selain memiliki populasi besar dan wilayah yang padat, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia. Berbagai macam objek wisata terdapat di Indonesia terutama ecotourism.
Di Indonesia bagian barat, kita dapat menemukan Danau Toba (Sumatra Utara), Sungai Musi (Sumatra Selatan), air terjun Sukadan Ham (Lampung), penangkaran Buaya (Medan, Sumatra Utara) dan lain-lain. Sedangkan di Indonesia bagian Timur, kita dapat menemukan pantai Lasiana (Kupang, Nusa Tenggara Timur), air terjun oenesu (Nusa Tenggara Timur), pantai Lombok (Lombok), Pantai Losari (Sulawesi Selatan), wisata laut Bunaken (Sulawesi Utara), Pantai Hamadi (jayapura), danau tiga warna Kalimutu (Nusa Tenggara Timur) dan lain-lain.

Tuesday, May 8, 2012

Manusia dan Pandangan Hidup

Pengertian pandangan hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.



Seperti yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme. Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap masalah kehidupan sehari – hari.  Mereka manafsirkan atau mengartikan suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat.
Mereka berpandangan bahwa semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk tersciptanya kehidupan yang aman dan sejahtera. Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang keliru itu disadarkan untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan atau dimusnahkan.

Manusia dan keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstream yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Lain lagi pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintah. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilaman warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap oarang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.



MAKNA KEADILAN

Berbicara tentang keadilan, Anda tentu ingat akan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pancasila berbunyi: “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai beriku “keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur”.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni:
  1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
  3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
  4. Sikap suka kerja keras.
  5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk menciptakan kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Manusia dan Penderitaan


Sebelum nya kita harus tau dulu apa sih pengertian dari penderitaan itu sendiri? Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang dapat di rasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat tidaknya suatu intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang di anggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian. Memang harus diakui, di antara kita dan dalam masyarakat masih terdapat banyak orang yang sungguh-sungguh berkehendak baik, yaitu manusia yang merasa prihatin atas aneka tindakan kejam yang ditujukan kepada sesama manusia yang tidak saja prihatin, melainkan berperan serta mengurangi penderitaan sesamanya, bahkan juga berusaha untuk mencegah penderitaan atau paling tidak menguranginya, serta manusia yang berusaha keras tanpa pamrih untuk melindungi, memelihara dan mengembangkan lingkungan alam ciptaan secara berkelanjutan. Ada keinginan alamiah manusia untuk menghindari penderitaan. Tetapi justru penderitaan itu merupakan bagian yang terkandung di dalam kemanusiaannya.



Penderitaan dan Kenikmatan

Tujuan manusia yang paling populer adalah kenikmatan, sedangkan penderitaan adalah sesuatu yang selalu dihindari oleh manusia. Oleh karena itu, penderitaan harus dibedakan dengan kenikmatan, dan penderitaan itu sendiri sifatnya ada yang lama dan ada yang sementara. Hal ini berhubungan dengan penyebabnya. Macam-macam penderitaan menurut penyebabnya, antara lain: penderitaan karena alasan fisik, seperti bencana alam, penyakit dan kematian; penderitaan karena alasan moral, seperti kekecewaan dalam hidup, matinya seorang sahabat, kebencian orang lain, dan seterusnya.Semua ini menyangkut kehidupan duniawi dan tidak mungkin disingkirkan dari dunia dan dari kehidupan manusia.

Manusia dan Keindahan


Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Menurut cakupannya, orang harus membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda yang indah. Untuk membedakan kedua hal ini, dalam bahasa inggris sering digunakan istilah "Beauty" (keindahan) dan "The Beautiful" (benda atau hal yang indah). Selain itu menurut luasnya juga dibedakan pengertian :
  1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
  1. Keindahan dalam arti setetik murni
Keindahan dalam arti setetik murni menyangkut pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
  1. Keindahan dalam arti terbatas
Keindahan dalam arti terbatas adalah yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
Dengan panca indera kita setiap saat menikmati keindahan dan berusaha menciptakan atau berbuat memperindah agar lebih menarik, mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua itu menunjukkan bahwa setiap manusia mencintai keindahan.



Pada saat bercinta, setiap isan ingin bahkan bergelora hatinya untuk menciptakan keindahan misalnya dalam bentuk puisi, lukisan, rangkaian bunga atau apa saja yang dapat diciptakannya. Wajarlah kalau cintai itu kuat sekali membangkitkan daya kreativitas para seniman untuk menciptakan keindahan.
Keindahan adalah identik dengan keindahan. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran tidak indah misalnya tiruan lukisan monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar.